Namaku Jee. Aku seorang detektif swasta yang suka berpindah-pindah. Aku cukup terkenal di daerah sebelumnya, jadi untuk keselamatanku, aku memilih pindah ke tempat baru.
Hari ini aku baru saja pindah ke apartemen baru yang menjulang hingga 12 lantai, dan aku menyewa di lantai 10, unit nomor 210. Saat aku menunggu lift, seorang wanita hamil juga masuk dan tampaknya menuju unitnya sendiri. Awalnya kami diam, sampai wanita itu membuka suara.
Ia mengatakan bahwa ia mengenalku karena kami pernah berada di daerah yang sama. Ia juga memberitahuku bahwa suaminya sedang berada di luar kota dan akan pulang besok dini hari bersama temannya, Danny. Aku terkejut mendengar itu, tapi karena ia terlihat orang baik, aku memberitahunya unit apartemenku, berpikir mungkin kami akan sering mengobrol nanti.
Keesokan paginya, aku terkejut mendengar berita tentang pembunuhan di apartemen—tepatnya di lantai 11. Saat aku sampai di lokasi, banyak wartawan, polisi, dan penghuni lantai 11 berkumpul. Korban adalah wanita hamil yang kutemui di lift kemarin.
Seorang polisi mengenaliku dan meminta bantuanku untuk memecahkan kasus ini. Mereka memberiku sebuah kode misterius yang tidak bisa mereka pecahkan:
“…2119….B114D”
Kertas itu ditemukan di kolong kursi, tepat di samping mayat korban.
Penjelasan dari beberapa orang yang dicurigai :
-
Adik ipar korban: “Aku memang membenci kakak iparku, tapi aku tidak membunuhnya. Aku sedang berada di rumah ibuku saat kejadian.”
-
Danny, teman suami korban: “Dia pernah menolak cintaku, tapi aku sudah melupakannya. Saat kejadian aku berada di dalam taksi menuju rumahku.”
-
Tetangga sebelah korban: “Dua hari lalu kami bertengkar karena dia menaruh banyak merica di makanan istriku. Saat kejadian aku sedang tertidur dan tidak mendengar apa-apa.”
-
Suami korban: “Kami sempat bertengkar kecil karena aku tidak menuruti kemauannya saat ngidam. Aku baru sampai di rumah saat kejadian.”
Dan gotcha! Detektif Jee langsung menunjuk siapa pembunuhnya.
Komentar
Posting Komentar